Emeleu Serge dan Emile Mbamba. Sayang duet ini tidak bertahan lama karena berbagai sebab. Awalnya, di tahun 2007. Miroslav Janu mengandalkan Emeleu Serge berduet dengan Patricio Morales. Namun cedera di awal musim membuat Serge harus terasing dari tim selama setahun. Kemudian di pertengahan kompetisi, ada Emile Mbamba. Satu-satunya pemain asing di Indonesia yang punya CV melawan Juventus di Liga Champions saat dia membela Maccabi Tel Aviv Israel di penyisihan Grub C.
Duet E dan E alias Edane baru dipadukan saat Arema Indonesia memasuki musim 2008/09. Saat itu, Bambang Nurdiansyah mencobanya melawan Gresik United dalam ajang Piala Gubernur. Hasilnya, EdanE tampil moncer hingga keesokan harinya muncul julukan Edan atas buah kinerja keduanya.
Namun, saat melawan Bontang FCl, duet ini dipaksa berpisah. Aksi Mbamba yang mencoba membanting papan nomor pergantian membuat PSSI menghukum dia selama 5 tahun.
- Emeleu Serge adalah pemain muda terbaik Kamerun 2003.
- Gol yang dibuat oleh Serge pada Copa Indonesia pada tahun 2006 masuk 10 gol terbaik Asia.
THREE MUSKEETER CHILE
Gubahan lirik lagu suporter timnas Chile ada di Arema, dengan nada '' Ayo Ayo Arema.. Sore ini kita harus menang'', lagu ini berkembang di seantero penjuru Negeri dengan lirik yang disesuaikan dengan klub masing-masing. Ya, dialah Juan Rubio, pemain asing Arema asal Chile yang begitu dicintai. Dia datang ke Arema untuk kemudian menjadi tiga serangkai trio Chile edisi pertama. Selain Juan Rubio, ada JC Moreno dan Nelson Sanchez.
Trio Chile edisi kedua lebih dahsyat, dengan Juan Rubio, Rodrigo Araya, Dan Fransisco Rodriguez 'Pacho' Rubio. Trio itu berhasil membawa Arema lolos ke babak 8 besar Ligina VII 1999-2000 yang dimainkan di Jakarta. Meski gagal lolos grub. Trio Chile tetap dikenang.
- Ada kisah unik perihal moncernya trio Chile ini. Pada rehat kompetisi salah satu stasiun TV dari Chile mendokumentasikan laga friendly antara Arema Vs Petrokima di Gajayana. Pertandingan itu sendiri dihentikan pada awal babak ke-2 karena hujan deras, pada saat berkedudukan 3-0 dan kesemuanya gol dicetak oleh Pacho.
- "Jika kaki saya diperban, saya masih bisa mencetak gol Arema dengan kepala. Jika kepala diperban, masih banyak anggota badan lain yang bisa," tekad Pacho usai mencetak gol ketika tangannya diperban.
FANTASTIC FOUR
Kumpulan pemain asing paling fenomenal yang ada di Arema. Julukan fantastic four tersemat ketika ada spanduk besar yang ada di Kanjuruhan yang memunculkan namanya. Mereka adalah Noh Alamshah, Muhammad Ridhuan, Esteban Guillen, dan Roman Chmelo.
Tanpa mengesamping peran satu pemain asing lagi yang ada di belakang yang diisi oleh Njanka ataupun Gollian untuk musim 2009 hingga 2011. Peran keempat pemain ini memberikan teror ke gawang lawan sangat kuat.
Ridhuan punya kecepatan di sayap kanan untuk menyisir dan mendribel bola. Esteban punya kemampuan jitu sebagai pengoper dan eksekutor bola mati. Roman Chmelo punya tugas menjemput bola, kemudian punya opsi membagikan atau menembak langsung, sedangkan Noh Alamshah berperan sebagai penyelesai serangan.
Gelar yang didapat oleh fantastic four tersebut adalah juara Indonesia Super Liga 2009/10, runnerup Piala Indonesia 2009/10, dan runner up ISL 2010/11. Sayang sekali kebersamaan fantastic four ini yang sempat bermain bersama di Arema IPL pecah dan mereka tidak satupun yang bermain bersama dengan Noh Alamshah (Persib), Roman (Arema IPL, Ridhuan (Arema Indonesia), dan Esteban (Persiba).
Layak kita tunggu fantastic four jilid dua di Arema.
- Sebelum berada di Arema Noh Alamshah adalah nominasi nomor 4 pemain terbaik Asia.
- Seluruh gol yang dibuat oleh Esteban Guillen ketika Arema juara dilakukan bola mati.
- Roman Chmelo awalnya tidak dipakai oleh Robert Rene Albert. Namun dia berhasil meyakinkan pelatih asal Belanda itu. Awalnya Robert memang membutuhkan sosok playmaker. Namun Roman adalah tipikal second striker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar